BAB I
PENGHORMATAN TERHADAP GURU
Adab yang tidak boleh dilakukan terhadap guru sebagai berikut :
o Tidak berjalan di depan guru.
o Tidak menduduki tempat yang di duduki seorang guru .
o Tidak mendahului bicara di hadapan guru kecuali dengan izinnya.
o Tidak bertanya dengan pertanyaan yang membosankan guru.
o Tidak mengganggu istirahat guru.
o Tidak menyakiti hati guru.
o Jangan duduk terlalu dekat dengan guru.
BAB II
TUNTUNAN PENUNTUT ILMU
o Biasakan bangun malam untuk beribadah.
o Menjaga Wudhunya dengan Istiqomah.
o Belajar atau Berdzikir dipermulaan (antara Magrib dan Isya) dan akhir malam (Sahur).
o Perbanyak Puasa Sunnah dan menjalankan Sholat Sunnah.
o Memperbanyak membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
o Menghadap Kiblat ketika Belajar atau Berdzikir.
o Memulai suatu pekerjaan hari Rabu.
o Biasakan bersiwak dan meminum madu.
o Tidak melonjorkan kaki ke depan Kiblat.
o Menghindarkan makan Ketumbar dan Apel Asam.
o Hindarkan untuk melihat salib dan membaca tulisan pada nisan.
o Hindarkan tidur setelah Sholat Shubuh.
BAB III
MENDATANGKAN DAN MENOLAK REZEKI
a). Yang menyebabkan fakir
Tidur diwaktu Shubuh, tidur telanjang lepas pakaian, kencing dengan telanjang bulat, makan dalam keadaan junub, makan dengan berbaring, mengabaikan remukan hidangan sisa makanan, membakar kulit bawang merah dan bawang putih, menyapu rumah dengan kain, menyapu rumah dimalam hari, menyapu sampah tidak langsung dibuang, berjalan di muka orang tua / mendahuluinya, memanggil kedua orang tua hanya dengan menyebut namanya, mencukuti sela – sela gigi dengan benda keras, mencuci tangan dengan tanah dan debu, duduk di atas tangga atau sikai, bersandar pada salah satu kaca – kaca pintu, berwudhu di tempat peristirahatan, menjahit pakaian pada badannya (sedang dipakai), menyapu muka dan keringat dengan gombal (kain majun), tidak mau membersihkan rumah laba – laba di rumah mempermudah /mempercepat dalam mengerjakan Sholat (tidak mau merendah dan khusu’), segera keluar dari masjid setelah sholat Shubuh, berpagi – pagi benar berangkat ke pasar, menunda – nunda pulang dari pasar, membeli barang atau makanan dari fakir miskin yang meminta – minta, mendoakan jelek pada anak, tidak mau menutupi bejana, dan memadamkan lampu dengan tiupan napas, menulis dengan pena atau pulpen yang diikat sudah rusak, bersisir dengan sisir yang sudah pecah – pecah, tidak mau mendoakan baik kepada kedua orang tua, memakai surban dengan duduk, memakai celana sambil berdiri, bakhil / pelit,
b). Mempermudah datangnya rezeki
o Mengerjakan Sholat dengan penuh hormat, khusu’ dengan menyempurnakan yang rukun, wajib, sunnah dan disiplin moral (adab) nya.
o Banyak bersedekah.
o Datang ke masjid sebelum adzan.
o Membiasakan bersuci (bila hadats selalu berwudhu)
o Sholat Sunnah sebelum Shubuh, Sholat Witir di rumah..
o Tidak memperbincangkan masalah dunia setelah Sholat Witir.
o Menjauhi banyak duduk – duduk bersama para wanita kecuali ada hajat.
BAB IV.
YANG DAPAT MEYEBABKAN UMUR PANJANG
o Taqwa.
o Hormat kepada orang tua dan tidak menyakitinya.
o Menyambung kekerabatan atau silaturahmi.
o Hendaklah tidak sampai memotong pohon yang masih hidup dan basah kecuali dalam keadaan darurat..
o Menyempurnakan Wudhu.
o Mengerjakan Sholat dengan penuh kehormatan.
o Menunaikan ibadah Haji dan Umrah secara bersama atau Qiran.
o Menjaga kesehatan.
Karya Syekh Al-Zarnuji
Apa itu kitab "Ta'lim Muta'allim" ?
Kitab TA'LIM MUTA'ALIM THARIQAT TA'LIM, yang disusun dan di karang oleh Syekh Az-Zarnuji, yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Noor Aufa Shiddiq Al-Qudsy denga judul buku PEDOMAN BELAJAR BAGI PELAJAR DAN SANTRI, merupakan kitab wajib di ajarkan di pondok pesantren berbasis salafi dan modern, dan merupakan kitab dan acuan sekaligus bimbingan bagi seorang penuntut ilmu agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi dirinya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sebagaimana kitab suci Al-Quran dan Al-Hadist sebagai pedoman bagi umat islam.
Dalam buku/kitab ini terdapat banyak sekali petunjuk – petunjuk bagi seorang penuntut ilmu, seperti halnya memilih guru dan teman yang akan dijadikan seorang guru dan teman untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam permasalahan yang ada dalam masyarakat, cara memuliakan ilmu dan shohibul ilmi dan masih banyak hal – hal yang berhubungan tentang hak dan kewajiban penuntut ilmu.
Sebagaimana syair di bawah ini tentang bagaimana mencari seorang guru, Beliau mengatakan :
لا تصحب الكسلان فى حالاته # كم صالح بفساد اخر يفسد
Yang artinya:
"Janganlah engkau bergaul dengan seorang yang pemalas, banyak orang yang baik lantaran bergaul dengan orang yang rusak tingkah lakunya, akhirnya ia menjadi rusak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar