Rabu, 08 Juni 2011

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen dalam pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Proses belajar mengajar termasuk penguasaan materi selalu akan berorientasi kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak, baru akan terjawab setelah diadakan evaluasi dengan persyaratan memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran.
Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Alat yang digunakan sebagai sarana untuk menentukan nilai adalah tes. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan pendidikan dan pengajaran. Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari pola penilaian hasil belajar yang telah ditentukan sesuai standar kurikulum yang berlaku.
Soal dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila mempunyai validitas, reliabilitas, dan daya beda yang tinggi, serta tingkat kesukaran yang sedang, dan yang tidak kalah pentingnya, soal tersebut dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kualitas butir soal bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diujikan kepada siswa kelas VII SMP Negeri Jatinangor apabila ditinjau dari analisis validitas , analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya?
2. Apakah butir soal bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diujikan kepada siswa kelas VII SMP Negeri Jatinangor tersebut dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi yang diharapkan tercapai?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kualitas butir soal uji coba bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri Jatinangor apabila ditinjau dari analisis validitas , analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya.
2. Mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi yang diharapkan tercapai melalui soal bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberikan kelas VII SMP Negeri Jatinangor.























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan
Secara harafiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Dengan demikian secara harfiah evaluasi pendidikan (educational evaluation) dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan (Sudijono, 2007: 1). Evaluasi merupakan suatu kegiatan membandingkan
objek yang dinilai dengan standar tertentu.
Arikunto (2007: 3) mendefinisikan evaluasi dengan terlebih dahulu menjelaskan tentang mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran dan bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk dan bersifat kualitatif. Sedangkan mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yaitu mengukur dan menilai. Dengan demikian evaluasi adalah menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).
Mengenai evaluasi pendidikan, Arikunto (2002: 3) mengutip pendapat dari Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa: “Evaluasi pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya”. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut bukan hanya mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi juga digunakan untuk membuat keputusan.
Dari definisi-definisi tentang evaluasi pendidikan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi pendidikan selain merupakan suatu proses untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai, juga berguna untuk membuat keputusan dalam dunia pendidikan.

B. Prinsip-prinsip Dasar Tes Hasil Belajar
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat mengukur tujuan pembelajaran yang telah diajarkan, atau mengukur kemampuan dan atau keterampilan siswa yang diharapkan setelah siswa menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu.
Menurut Purwanto (2004:23), prinsip-prinsip dasar tersebut adalah:
1. Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional. Jika tujuan tidak jelas, maka penilaian terhadap hasil belajar pun tidak akan terarah sehingga akhirnya hasil penilaian tidak mencerminkan isi pengetahuan atau keterampilan siswa yang sebenarnya. Dengan kata lain, hasil penilaian menjadi tidak valid, yaitu tidak mengukur apa yang sebenarnya harus diukur. Oleh karena itu, untuk dapat menyusun tes yang baik, setiap guru harus dapat merumuskan kompetensi dasar dengan jelas, terutama indikatornya sehingga memudahkan baginya dalam menyusun soal-soal tes yang relevan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dasar yang telah dirumuskannya.
2. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. Tes yang kita susun haruslah mencakup soal-soal yang dianggap dapat mewakili seluruh performance hasil belajar siswa, sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Untuk dapat menyusun soalsoal tes yang benar-benar merupakan sampel yang representatif dalam mengukur hasil belajar siswa, guru hendaknya terlebih dahulu menyusun table spesifikasi atau kisi-kisi yang memuat standar kompetensi atan kompetensi dasar dari bahan pelajaran yang telah diajarkan dan penentuan jumlah serta jenis soal yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dari setiap standar kompetensi yang bersangkutan.
3. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan. Kita telah mempelajari bahwa tujuan pengajaran itu bermacam-macam menurut jenis dan tingkat kesukarannya. Hasil belajar dari tiap-tiap topik bahan pelajaran tidak selalu sama. Setiap jenis alat evaluasi dan setiap macam bentuk soal hanya cocok untuk mengukur suatu jenis kemampuan tertentu. Oleh karena itu, penyusunan suatu tes harus disesuaikan dengan jenis kemampuan hasil belajar yang hendak diukur dengan tes tersebut.
4. Didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Dalam evaluasi pendidikan yang menyangkut hasil belajar, kita mengenal ada empat macam kegunaan tes, yaitu: (1) tes untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang atau jenis program pendidikan tertentu (placement test); (2) tes untuk mencari umpan balik guna memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa (test formatif); tes untuk mengukur atau menilai sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan, dan selanjutnya untuk menentukan kenaikan tingkat atau kelulusan siswa yang bersangkutan (test sumatif); dan (4) tes untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar siswa (test diagnostik).
5. Dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik. Suatu alat evaluasi dikatakan andal (reliable) jika alat tersebut dapat menghasilkan suatu gambaran (hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan andal (memiliki keandalan yang tinggi) jika tes itu dilakukan berulang-ulang terhadap objek yang sama, hasilnya akan tetap sama atau relatif sama.
6. Digunakan untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru itu sendiri (evaluasi formatif).

C. Analisis Butir Soal
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur bila memenuhi persyaratan tes. Adapun persyaratan tes yang baik adalah valid, reliabel, mempunyai daya pembeda dan tingkat kesukaran soal yang baik.

D. Analisis Validitas
Persyaratan tes yang paling utama adalah valid. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 2001: 182).
Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat penilaian tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2002: 67) menjelaskan adanya empat bentuk validitas yaitu: validitas isi, validitas konstruksi, validitas yang ada sekarang, dan validitas prediksi.
Sebuah tes disebut memiliki validitas isi apabila tes tersebut mengukur kompetensi dasar tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan, sehingga dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai setelah materi disampaikan kepada siswa. Alat tes yang dianggap layak dan dapat dipertanggungjawabkan validitas isinya apabila dalam penyusunannya berdasarkan pada tabel kisi-kisi pembuatan soal.
Validitas isi hendaknya merujuk pada kesesuaian antara butir-butir soal dengan kompetensi dasar dan standar kompetensinya. Karena kompetensi dasar maupun standar kompetensinya tersebut tercantum pada tabel kisi-kisi sehingga tidak salah apabila dikatakan bahwa penyusunan butir-butir soal yang berdasarkan pada tabel kisi-kisi dianggap layak dan dapat dipertanggungjawabkan validitas isinya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tes yang disusun tidak boleh keluar dari standar kompetensi mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum.
Sedangkan tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir (ingatan, pemahaman dan aplikasi) seperti yang disebutkan pada indikator dalam tabel kisi-kisi.
Validitas isi dan validitas konstruksi ini digolongkan ke dalam validitas logis atau validitas rasional (Arikunto, 2002: 66). Untuk mengetahui tingkat validitas rasional dapat dilakukan dengan mengadakan analisis rasional, yaitu analisis berdasarkan pikiran-pikiran yang logis bahan-bahan apa yang perlu dikemukakan dalam suatu tes. Jika penganalisaan secara rasional itu menunjukkan hasil yang membenarkan tentang telah tercerminnya indikator yang ingin dicapai, maka tes hasil belajar tersebut dapat dinyatakan sebagai tes hasil belajar yang valid dari segi susunannya atau telah memiliki validitas isi maupun validitas konstruksi. Pengujian validitas isi maupun validitas konstruksi dari suatu tes dapat dilakukan baik sesudah maupun sebelum tes hasil belajar tersebut dilaksanakan (Sudijono, 2006: 167).
Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dapat dikatakan valid, jika skor-skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya, atau dengan bahasa statistiknya, ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Skor total di sini berkedudukan sebagai variabel terikat (dependent variable), sedangkan skor item berkedudukan sebagai variabel bebasnya (independent variable).
Untuk sampai pada kesimpulan bahwa item-item yang ingin diketahui validitasnya, yaitu valid atau tidak, kita dapat menggunakan teknik korelasi sebagai teknik analisisnya, yaitu teknik korelasi point biserial. Sebutir item dapat dinyatakan valid, apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.
Validitas yang dimaksud di sini adalah validitas butir. Validitas butir adalah butir tes dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari seberapa besar peran yang diberikan oleh butir soal tes tersebut dalam mencapai skor seluruh tes. Validitas butir dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Korelasi ini untuk menguji validitas butir tes dengan skor benar 1 dan skor salah 0, atau data dikotomi asli melawan data interval. Sementara jika data dikotominya tidak asli tetapi artificial melawan data interval, rumus yang digunakan adalah korelasi biserial. Rumus dari korelasi point biserial adalah:

Keterangan:
rpbi : Koefisien Korelasi point biserial
M p : Rerata skor siswa yang menjawab benar
M t : Rerata skor siswa total
p : Proporsi skor siswa yang menjawab benar
q : Proporsi skor siswa yang menjawab salah
SD t : Standar deviasi total

E. Analisis Reliabilitas
Syarat tes yang kedua adalah reliabel. Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur yang baik adalah alat pengukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi, artinya setiap kali alat pengukur digunakan untuk mengukur hal yang sama, maka hasil pengukurannya tetap (Nasoetion, 1993:103).
Reliabilitas suatu tes pada hakikatnya menguji keajegan pertanyaan tes yang didalamnya berupa seperangkat butir soal apabila diberikan berulangkali pada objek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relative sama (Arikunto, 2001: 86 ). Yang sering ditangkap kurang tepat bagi pembaca adalah adanya pendapat bahwa “ajeg” atau “tetap” diartikan sebagai “sama”. Di sini ajeg atau tetap tidak selalu sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Tentu saja tidak dituntut semuanya tetap. Besarnya ketetapan itulah yang menunjukkan tingginya reliabilitas suatu tes. Sehubungan dengan reliabilitas ini, menyatakan bahwa persyaratan bagi suatu tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
Menurut Arikunto (2001: 90), untuk melakukan analisis reliabilitas suatu tes dapat digunakan beberapa metode yaitu: metode bentuk parallel (equivalent), metode tes ulang (test-retest-method), dan metode belah dua (split-half-method). Rumus yang
digunakan untuk mencari reliabilitas dan banyak digunakan orang ada dua rumus yaitu rumus KR-20 dan rumus KR-21. Reliabilitas suatu tes dapat tinggi dapat pula rendah karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reliabilitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reliabilitas adalah : luas tidaknya sampling yang diambil, perbedaan bakat dan kemampuan murid yang dites serta suasana dan kondisi testing. Jika jumlah soal ganjil maka tidak mungkin dengan belah dua tetapi harus dengan rumus yang lain, yaitu yaitu rumus KR-20 dan rumus KR-21.
Rumus KR-20 digunakan untuk menghitung reliabilitas speedy test, yaitu tes kecepatan. Sedangkan rumus KR-21 lebih tepat digunakan untuk power test yang memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menampilkan kemampuannya secara maksimal. Prosedur menghitung reliabilitas dilakukan dengan menghubungkan setiap butir dalam satu tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri secara keseluruhan.

F. Analisis Tingkat Kesukaran
Adapun syarat lain yang tidak kalah pentingnya adalah soal harus memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik. Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi siswa yang menjawab betul suatu soal (Slameto, 2001: 218). Makin besar tingkat kesukaran berarti soal itu makin mudah demikian juga sebaliknya yaitu makin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar.
Untuk menghitung besarnya tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
TK = Tingkat Kesukaran
SA = Jumlah skor yang dicapai kelompok atas
SB = Jumlah skor yang dicapai kelompok bawah
n = Jumlah kelompok atas dan kelompok bawah
maks = skor maksimal soal yang bersangkutan bila dijawab sempurna


Adapun klasifikasi indeks tingkat kesukaran butir soal (Arikunto, 2001: 210) adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,29 = soal sukar
0,30 - 0,69 = soal sedang
0,70 – keatas = soal mudah

G. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah sedemikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul (Anas Sudijono, 2001: 386).
Rumus yang digunakan untuk mencari indeks daya pembeda adalah:


keterangan:
DP = Daya Pembeda
SA = Jumlah skor yang dicapai kelompok atas
SB = Jumlah skor yang dicapai kelompok bawah
n = Jumlah kelompok atas dan kelompok bawah
maks = skor maksimal soal yang bersangkutan bila dijawab sempurna
½ = angka konstan

Klasifikasi daya pembeda adalah:
0,40- keatas = baik
0,21-0,39 = kurang
0,20- kebawah = jelek

H. Analisis Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Ketuntasan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes.
Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh peran dan strategi guru dalam pembelajaran. Seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan dan menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran dianggap berhasil bila sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut mampu menguasai tujuan pembelajaran minimal 65%.(Mulyasa, 2004: 99).
Analisis ketuntasan belajar tujuannya yaitu :
1) Untuk mengetahui sejuh mana setiap siswa menyerap materi yang diberikan guru berdasarkan satuan pelajaran atau rencana pembelajaran.
2) Untuk mengetahui materi yang diserap secara baik dan materi mana yang belum
3) Untuk mengetahui keberhasilan suatu program yang dituangkan dalam rencana pembelajaran.

I. Teknik Mengolah dan Mengubah Skor Menjadi Nilai
Sebelum sampai pada pembicaraan tentang teknik pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes belajar menjadi nilai standar, perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang perbedaan antara skor dan nilai. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kadang – kadang orang menganggap bahwa skor dan nilai sama, padahal pengertian seperti itu belum tentu benar.
Skor adalah hasil memberikan angka yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka – angka bagi setiap butiran persolan oleh testee (siswa) telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot jawaban betulnya. Sedangkan nilai adalah angka atau huruf yang melambangkan : seberapa jauh atau sberapa besar kemampuan yang telah ditunjukkan oleh guru terhadap materi atau bahan yang telah diteskan, sesuai dengan tujuan intruksional khusus yang telah ditentukan. Nilai juga melambangkan penghargaaan yang yang diberikan oleh pendidik kepada peseta didik atas jawaban betul yang diberikan oleh pendidik dalam tes hasil belajar.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa untuk sampai kepada nilai, maka skor – skor hasil tes yang pada hakikatnya masih merupakan skor – skor mentah itu perlu diolah terlebih dahulu sehingga dapat diobservasi menjadi skor yang sifatnya baku atau standar.
Ada dua hal yang perlu dipahami dalam mengubah skor mentah menjadi nilai skor standar ini :
1. Bahwa dalam mengolah dan mengubah skor mentah menjadi nilai standar ada dua pendekatan, yaitu :
A. Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu mengolah atau mengubah skor mentah menjadi nilai standar dengan mengacu pada taraf penguasaan siswa terhadap soal yang diteskan.
B. Penilaian Acuan Norma (PAN), yaitu mengubah dan mengolah skor menjadi nilai standar, dengan mendasarkan pada skor-skor kelompoknya, yaitu mean dan standar deviasinya.
2. Bahwa dalam mengubah dan mengolah skor menjadi nilai standar itu dapat menggunakan skala, yaitu skala lima yang dikenal dengan nilai huruf A, B, C, D, dan E, sekala sembilan yang rentang nilainya bergerak dari 1 sampai 9, skala sebelas, angkanya bergerak dari 0 sampai 10, z scor dan T scor.









BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Teknik Pengujian Validitas Item Tes
1. Tes Bentuk Uraian ( Essai )
Skor Hasil Tes Uraian

No Nama Skor untuk item nomor: Xt
1 2 3 4 5
1 Ade Wahyudi 1 6 5 8 5 25
2 Ade Rif’at 6 6 7 8 6 33
3 Ade Sam’un 6 8 8 4 4 30
4 Adi Surya 6 8 6 4 5 29
5 Ahmad Baidowi 6 1 8 5 8 28
6 Ahmad Saiman 1 8 8 6 8 31
7 Atoullah 6 3 7 4 3 23
8 Ayatullah 10 8 8 6 6 38
9 Hafidz 6 6 5 4 6 27
10 Nurlatifah 6 8 5 8 8 35
11 Nurhalimah 5 6 6 5 4 26
12 Alfin Rizqi Ruhyat 6 10 10 4 5 35
13 Wahyudi 5 4 3 4 3 19
14 Rohman Hardiyanto 8 10 5 5 4 32
15 M Nazmudin 6 2 5 6 6 25
16 Qomarunazmi 6 8 8 5 4 31
17 Sailah 5 2 6 4 6 23
18 Yayan Afyanti 6 8 8 8 8 38
19 Yeni Yusniati 6 8 6 4 5 29
20 Umi Kulsum 6 3 6 5 3 23
21 Rosmeidalawati 2 4 6 5 2 19
22 Tati Ifana 6 2 5 4 5 22
23 Yuliyanti 4 10 10 5 2 31
24 Efayanti 5 6 4 6 4 25
25 Eva Asmalina Yulita 4 8 6 6 10 34










N = 35
=
176 ∑Xi2 =
219 ∑Xi 3 =
226
=
191
=
180
=
992

Analisis Validitas Uraian No 1

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ade Wahyudi 1 25 1 625 25
2 Ade Rif’at 6 33 36 1089 198
3 Ade Samun 6 30 36 900 180
4 Adi Surya 6 29 36 841 174
5 Ahmad Baidowi 6 28 36 784 168
6 Ahmad Saiman 1 31 1 961 31
7 Atoullah 6 23 36 529 138
8 Ayatullah 10 38 100 1444 380
9 Hafidz 6 27 36 729 162
10 Nurlatifah 6 35 36 1225 210
11 Nurhalimah 5 26 25 676 130
12 Alfin Rizqi Ruhyat 6 35 36 1225 210
13 Wahyudi 5 19 25 361 95
14 Rohman Hardiyanto 8 32 64 1024 256
15 M Nazmudin 6 25 36 625 150
16 Qomarunazmi 6 31 36 961 186
17 Sailah 5 23 25 529 115
18 Yayan Afyanti 6 38 36 1444 228
19 Yeni Yusniati 6 29 36 841 174
20 Umi Kulsum 6 23 36 529 138
21 Rosmeidalawati 2 19 4 304 38
22 Tati Ifana 6 22 36 484 132
23 Yuliyanti 4 31 16 961 124
24 Efayanti 5 25 25 625 125
25 Eva Asmalina Yulita 4 34 16 1156 136










N = 35
=
176
=
992
=
1034
=
28991
=
5109













Taraf signifikasi ditetapkan sebesar 5%, maka harga koefisien korelasi table pada N=35 adalah sebesar 0.334. dengan demikian, jika koefisien korelasi hitung ( = 0.335 ) dibandingkan dengan koefisien korelasi table ( = 0.334), maka = 0.335 > = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 1 tersebut signifikan atau valid
Analisis Validitas Uraian No 2

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ade Wahyudi 6 25 36 625 150
2 Ade Rif’at 6 33 36 1089 198
3 Ade Samun 8 30 64 900 240
4 Adi Surya 8 29 64 841 232
5 Ahmad Baidowi 1 28 1 784 28
6 Ahmad Saiman 8 31 64 961 248
7 Atoullah 3 23 9 529 69
8 Ayatullah 8 38 64 1444 304
9 Hafidz 6 27 36 729 162
10 Nurlatifah 8 35 64 1225 280
11 Nurhalimah 6 26 36 676 156
12 Alfin Rizqi Ruhyat 10 35 100 1225 350
13 Wahyudi 4 19 16 361 76
14 Rohman Hardiyanto 10 32 100 1024 320
15 M Nazmudin 2 25 4 625 50
16 Qomarunazmi 8 31 64 961 248
17 Sailah 2 23 4 529 46
18 Yayan Afyanti 8 38 64 1444 304
19 Yeni Yusniati 8 29 64 841 232
20 Umi Kulsum 3 23 9 529 69
21 Rosmeidalawati 4 19 16 304 76
22 Tati Ifana 2 22 4 484 44
23 Yuliyanti 10 31 100 961 310
24 Efayanti 6 25 3 625 150
25 Eva Asmalina Yulita 8 34 64 1156 272










N = 35
=
219
=
992
=
1562
=
28991
=
6516














Taraf signifikasi ditetapkan sebesar 5%, maka harga koefisien korelasi table pada N=35 adalah sebesar 0.334. dengan demikian, jika koefisien korelasi hitung ( = 0.754 ) dibandingkan dengan koefisien korelasi table ( = 0.334), maka = 0.754 > = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 2 tersebut signifikan atau valid

Analisis Validitas Uraian No 3

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ade Wahyudi 5 25 25 625 125
2 Ade Rif’at 7 33 49 1089 231
3 Ade Samun 8 30 64 900 240
4 Adi Surya 6 29 36 841 174
5 Ahmad Baidowi 8 28 64 784 224
6 Ahmad Saiman 8 31 64 961 248
7 Atoullah 7 23 49 529 161
8 Ayatullah 8 38 64 1444 304
9 Hafidz 5 27 25 729 135
10 Nurlatifah 5 35 25 1225 175
11 Nurhalimah 6 26 36 676 156
12 Alfin Rizqi Ruhyat 10 35 100 1225 350
13 Wahyudi 3 19 9 361 57
14 Rohman Hardiyanto 5 32 25 1024 160
15 M Nazmudin 5 25 25 625 125
16 Qomarunazmi 8 31 64 961 248
17 Sailah 6 23 36 529 138
18 Yayan Afyanti 8 38 64 1444 304
19 Yeni Yusniati 6 29 36 841 174
20 Umi Kulsum 6 23 36 529 138
21 Rosmeidalawati 6 19 36 304 114
22 Tati Ifana 5 22 25 484 110
23 Yuliyanti 10 31 100 961 310
24 Efayanti 4 25 16 625 100
25 Eva Asmalina Yulita 6 34 36 1156 204
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
N = 35
=
226
=
992
=
1614
=
28991
=
6603













Taraf signifikasi ditetapkan sebesar 5%, maka harga koefisien korelasi table pada N=35 adalah sebesar 0.334. dengan demikian, jika koefisien korelasi hitung ( = 0.537 ) dibandingkan dengan koefisien korelasi table ( = 0.334), maka = 0.537 > = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 3 tersebut signifikan atau valid.
Analisis Validitas Uraian No 4

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ade Wahyudi 8 25 64 625 200
2 Ade Rif’at 8 33 64 1089 264
3 Ade Samun 4 30 16 900 120
4 Adi Surya 4 29 16 841 116
5 Ahmad Baidowi 5 28 25 784 140
6 Ahmad Saiman 6 31 36 961 186
7 Atoullah 4 23 16 529 92
8 Ayatullah 6 38 36 1444 228
9 Hafidz 4 27 16 729 108
10 Nurlatifah 8 35 64 1225 280
11 Nurhalimah 5 26 25 676 130
12 Alfin Rizqi Ruhyat 4 35 16 1225 140
13 Wahyudi 4 19 16 361 76
14 Rohman Hardiyanto 5 32 25 1024 160
15 M Nazmudin 6 25 36 625 150
16 Qomarunazmi 5 31 25 961 155
17 Sailah 4 23 16 529 92
18 Yayan Afyanti 8 38 64 1444 304
19 Yeni Yusniati 4 29 16 841 116
20 Umi Kulsum 5 23 25 529 115
21 Rosmeidalawati 5 19 25 304 95
22 Tati Ifana 4 22 16 484 88
23 Yuliyanti 5 31 25 961 155
24 Efayanti 6 25 36 625 150
25 Eva Asmalina Yulita 6 34 36 1156 204
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
N = 35
=
191
=
992
=
1117
=
28991
=
5516














Taraf signifikasi ditetapkan sebesar 5%, maka harga koefisien korelasi table pada N=35 adalah sebesar 0.334. dengan demikian, jika koefisien korelasi hitung ( = 0,401 ) dibandingkan dengan koefisien korelasi table ( = 0.334), maka = 0, 401 > = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 4 tersebut signifikan atau valid.
Analisis Validitas Uraian No 5

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 Ade Wahyudi 5 25 25 625 125
2 Ade Rif’at 6 33 36 1089 198
3 Ade Samun 4 30 16 900 120
4 Adi Surya 5 29 25 841 145
5 Ahmad Baidowi 8 28 64 784 224
6 Ahmad Saiman 8 31 64 961 248
7 Atoullah 3 23 9 529 69
8 Ayatullah 6 38 36 1444 228
9 Hafidz 6 27 36 729 162
10 Nurlatifah 8 35 64 1225 280
11 Nurhalimah 4 26 16 676 104
12 Alfin Rizqi Ruhyat 5 35 25 1225 175
13 Wahyudi 3 19 9 361 57
14 Rohman Hardiyanto 4 32 16 1024 128
15 M Nazmudin 6 25 64 625 150
16 Qomarunazmi 4 31 16 961 124
17 Sailah 6 23 36 529 138
18 Yayan Afyanti 8 38 64 1444 304
19 Yeni Yusniati 5 29 25 841 145
20 Umi Kulsum 3 23 9 529 69
21 Rosmeidalawati 2 19 4 304 38
22 Tati Ifana 5 22 25 484 110
23 Yuliyanti 2 31 4 961 62
24 Efayanti 4 25 16 625 100
25 Eva Asmalina Yulita 10 34 100 1156 340
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
N = 35
=
180
=
992
=
1130
=
28991
=
5304












Taraf signifikasi ditetapkan sebesar 5%, maka harga koefisien korelasi table pada N=35 adalah sebesar 0.334. dengan demikian, jika koefisien korelasi hitung ( = 0.478 ) dibandingkan dengan koefisien korelasi table ( = 0.334), maka = 0.478 > = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 5 tersebut signifikan atau valid.


Hasil AnalisisValiditas Item

No. Item Koefisien Korelasi Hitung ( )
Koefisien Korelasi Tabel ( )
Interpretasi
1 0.335 0.334 Valid
2 0.754 0.334 Valid
3 0.537 0.334 Valid
4 0,401 0.334 Valid
5 0.478 0.334 Valid

2. Tes Bentuk Objektif
Korelasi Point Biserial
 Menyusun rekapitulasi jawaban siswa atau table penghitungan dalam rangka menganalisis validitas item no 1 sampai no 20 soal pilihan ganda dari 35 orang siswa sebagai berikut:

Rekapitulasi Jawaban Tes Prestasi Belajar Siswa
Tabel 1

No Nama Siswa Skor untuk no item Xt Xt2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 A 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14 196
2 B 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9 81
3 C 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12 144
4 D 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 11 121
5 E 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13 169
6 F 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 9 81
7 G 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 225
8 H 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 11 121
9 I 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 10 100
10 J 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 12 144
11 K 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12 144
12 L 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 121
13 M 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 11 121
14 N 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 10 100
15 O 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
16 P 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 225
17 Q 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 13 169
18 R 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 13 169
19 S 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11 121
20 T 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 49
21 U 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 11 121
22 V 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9 81
23 W 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8 64
24 X 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 121
25 Y 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 8 64
26 Z 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9 81
27 AB 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11 121
28 AC 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12 144
29 AD 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 12 144
30 AE 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 100
31 AF 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14 196
32 AG 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 64
33 AH 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11 121
34 AI 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14 196
35 AJ 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 16 256
N=35 18 18 16 22 11 28 9 33 13 26 28 26 13 16 28 17 21 23 7 21 394 4596
p 0,51 0,51 0,46 0,62 0,31 0,8 0,26 0,94 0,37 0,74 0,8 0,74 0,37 0,46 0,8 0,49 0,6 0,66 0,2 0,6
q 0,49 0,49 0,54 0,38 0,69 0,2 0,74 0,06 0,63 0,26 0,2 0,26 0,63 0,54 0,2 0,51 0,4 0,34 0,8 0,4


 Mencari Mean atau rata-rata dari skor total, dengan rumus:

 Mencari Standar Deviasi total dengan rumus:








 Menentukan Mean dari skor total yang dijawab benar (Mp)
Mean Skor Total
No Soal Siswa yang menjawab benar Mean dari skor total yang dijawab dengan benar (Mp)
1 D,E,G,H,J,P,Q,T,U,X,AB,
AC,AD,AE,AJ,AG,AI,AF 11+13+15+11+12+15+13+7+11+11+11+12+12+
10+14+8+14+16 = 227 : 18 =12,61
2 A,C,D,E,G,H,I,K,Q,R,U,V,
AB,AJ,AD,AG,AI,AC 14+12+11+13+15+11+10+12+13+13+11+9+11+
16+12+8+14+12 = 217 : 18 = 12,05
3 A,D,E,G,J,M,P,Q,R,S,Y,AD,
AF,AJ,AI,AH, 14+11+9+15+12+11+15+13+11+13+8+12+14+
11+16+14 = 199 : 16 = 12,44
4 A,E,F,H,J,K,L,N,O,Q,R,S,
T,V,Y,Z,AC,AD,AG,AJ,
AI,AH, 14+13+9+11+12+12+11+10+11+13+13+11+7+9+
8+9+12+12+8+11+16+14 = 246 : 22 = 11,18

5 A,B,C,G,I,M,P,V,AC,AJ,AF
14+9+12+15+10+11+15+9+12+14+14 = 135 : 11=12,27
6 A,B,C,D,E,F,G,J,K,M,N,O,
P,R,T,U,V,W,Y,Z,AB,AC,
AD,AF,AG,AJ,AI,AH 14+9+12+11+13+9+15+12+12+11+10+11+15+
13+7+11+9+8+8+9+11+12+12+14+8+16+14+11
= 317:28 = 11,32
7 B,I,M,O,P,U,V,AJ,AE
10+9+11+11+15+11+9+16+10 = 102:9 =11,33

8 A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,
M,N,O,P,Q,R,ST,U,W,X,
Y,Z,AB,AC,AD,AG,AJ,AI,AH,
14+9+12+11+13+9+15+11+10+12+12+11+11+10+
11+15+13+13+11+7+11+8+11+8+9+11+12+12+14
+8+16+1411 = 375:33=11,36
9 D,F,J,N,O,P,X,Y,Z,AD,AE,AH,
AF,
11+9+12+10+11+15+11+8+9+12+10+11+14 =143:13=11
10 A,B,C,E,G,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,
R,S,U,W,Z,AB,AC,AF,AG,AH,
AI,AJ,
14+9+12+13+15+10+12+12+11+11+10+11+15+
13+13+11+11+8+9 +11+12+14+8+16+14+11 = 306:26=11,77

11 A,B,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,O,P,Q,
R,S,T,U,W,X,AD,AE,AG,AJ,
AI,AH,
14+9+11+13+9+15+11+10+12+12+11+11+11+
15+13+13+11+7+11+8+11+12+12+10+8+11+
16+14 =321:28=11,46

12 A,C,D,G,H,K,L,M,N,O,P,Q,R,U,
V,W,X,Z,AB,AC,AD,AE,AF,
AH,AJ,AI,
14+12+11+15+11+12+11+11+10+11+15+13+13+
11+9+8+11+9+11+12+12+10+14+11+14+16=
307:26=11,8

13 B,E,L,O,P,Q,S,U,Z,AB,AJ,
AE, AF
9+13+11+11+15+13+11+11+9+11+10+16+14=
154:13=11,85

14 A,C,D,E,F,G,I,K,L,P,R,S,T,
Y,AJ,AD,
14+12+11+13+9+15+10+12+11+15+16+11+7+
8+12+13 =189:16=11,81

15 A,B,C,E,F,G,H,I,K,L,M,O,Q,
R,S,T,U,V,W,X,Y,Z,AC,AE,
AF,AH,AI,AJ,
14+9+12+13+9+15+11+10+12+11+11+11+13+
13+11+7+11+9+8+11+8+9+12+10+14+11+16+14 =315:28=11,25
16 A,C,E,F,G,J,L,N, P,Q,S,X,
AE,AF,AJ,AI,AH, 14+12+13+9+15+12+11+10+15+13+11+11+10+
14+11+14+16 =211:17= 12,41
17 C,D,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,
W, X,Y,Z, ,AB,AD,AF, AI
12+11+15+14+10+12+12+11+11+10+11+15+13+
8+11+8+9+11+12+14+11 =241:21=11,48

18 C,D,E,G,H,I,K,N,P,Q,R,S,V,
W,X,AB,AC,AD,AE,AJ,AG,
AI,AF,
12+11+13+15+11+10+12+10+15+13+13+11+9+
8+11+11+12+12+10+16+8+14+14=
271:23=11,78

19 A,H,J,S,X,R, AB
14+11+12+13+11+11+11=83:7=11,86

20 A,B,C,E,G,H,K,L,M,N,J,R,U,
V,X,AB,AC,AE,AI,AH,AF,
14+9+12+13+15+11+12+12+11+11+10+13+11+
9+11+11+12+10+14+11+14=246:21=11,71

 Menentukan koefisien korelasi point baserial (rpbi) dari nomor 1 – 20, dengan rumus:
1.


Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.643. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.643 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 1 dinyatakan Valid.

2.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.377. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.377 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 2 dinyatakan Valid.

3.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.506. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.506 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 3 dinyatakan Valid.
4.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.371. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.371 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 4 dinyatakan Valid.

5.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.315. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.315 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 5 dinyatakan Invalid. 6. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.06. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.06 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 6 dinyatakan Invalid. 7. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.018. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.018 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 7 dinyatakan Invalid. 8. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.048. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.048 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 8 dinyatakan Invalid. 9. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.919. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.919 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 9 dinyatakan Valid.

10.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.406. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.406. > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 10 dinyatakan Valid.
11.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.18. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.18 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 11 dinyatakan Invalid. 12. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.23. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.23 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no12 dinyatakan Invalid. 13. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.217. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.217 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no13 dinyatakan Invalid. 14. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.239. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.239 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no14 dinyatakan Invalid. 15. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = -0.01. maka dapat diketahui bahwa rpbi = -0.01 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no15 dinyatakan Invalid. 16. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.529. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.529 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no16 dinyatakan Valid.

17.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.122. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.122 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no17 dinyatakan Invalid. 18. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.333. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.333 < r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no18 dinyatakan Invalid. 19. Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.14. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.14 > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no19 dinyatakan Invalid.
20.



Taraf signifikansi pada nilai r product moment = 0.334, sedangkan rpbi = 0.256. maka dapat diketahui bahwa rpbi = 0.256. > r tabel = 0.334. jadi kesimpulannya, soal no 20 dinyatakan Invalid.

 Interpretasi validitas item dengan terlebih dahulu menentukan taraf signifikansi pada nilai r product moment, dengan criteria:
 Jika rpbi > r table, maka soal tersebut dinyatakan valid, dan
 Jika rpbi < r table, maka soal tersebut dinyatakan invalid. Interpretasi Validitas Tes Objektif No. Soal Mp Mt SDt P q Interpretasi 1 12,61 11,26 2.13 0.51 0.49 rpbi = 0.643 > rt = 0.334 Valid
2 12,05 11,26 2.13 0.51 0.49 rpbi = 0.377 > rt = 0.334 Valid
3 12,44 11,26 2.13 0.46 0.54 rpbi = 0.506 > rt = 0.334 Valid
4 11,18 11,26 2.13 0.62 0. 38 rpbi = 0.371 > rt = 0.3341 Valid
5 12,27 11,26 2.13 0.31 0.69 rpbi = 0.315 < rt = 0.334 Invalid 6 11,32 11,26 2.13 0.8 0.2 rpbi = 0.06 < rt = 0.334 Invalid 7 11,33 11,26 2.13 0.26 0.74 rpbi = 0.018 < rt = 0.334 Invalid 8 11,36 11,26 2.13 0.94 0.06 rpbi = 0.048 < rt = 0.334 Invalid 9 11 11,26 2.13 0.37 0.63 rpbi = 0.919 > rt = 0.334 Valid
10 11,77 11,26 2.13 0.74 0.26 rpbi = 0.406 > rt = 0.334 Valid
11 11,46 11,26 2.13 0.8 0.2 rpbi = 0.18 < rt = 0.334 Invalid 12 11,8 11,26 2.13 0.74 0.26 rpbi = 0.23 < rt = 0.334 Invalid 13 11,85 11,26 2.13 0.37 0.63 rpbi = 0.217 < rt = 0.334 Invalid 14 11,81 11,26 2.13 0.46 0.54 rpbi = 0.239 < rt = 0.334 Invalid 15 11,25 11,26 2.13 0.8 0.2 rpbi = -0.01 < rt = 0.334 Invalid 16 12,41 11,26 2.13 0.49 0.51 rpbi = 0.529 > rt = 0.334 Valid
17 11,48 11,26 2.13 0.6 0.4 rpbi = 0.122 < rt = 0.334 Invalid 18 11,78 11,26 2.13 0.66 0.34 rpbi = 0.333 < rt = 0.334 Invalid 19 11,86 11,26 2.13 0.2 0.8 rpbi = 0.14 < rt = 0.334 Invalid 20 11,71 11,26 2.13 0.6 0.4 rpbi = 0.256 < rt = 0.334 Invalid B. Analisis Reliabilitas Soal 1. Tes Bentuk Uraian, dengan Rumus Alpha ☺ Menyajikan tabel rekapitulasi jawaban siswa dan menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing siswa: Rekapitulasi Jawaban Siswa No Nama Skor untuk item nomor: 1 2 3 4 5 1 Ade Wahyudi 1 6 5 8 5 25 625 2 Ade Rif’at 6 6 7 8 6 33 1089 3 Ade Samun 6 8 8 4 4 30 900 4 Adi Surya 6 8 6 4 5 29 841 5 Ahmad Baidowi 6 1 8 5 8 28 784 6 Ahmad Saiman 1 8 8 6 8 31 961 7 Atoullah 6 3 7 4 3 23 529 8 Ayatullah 10 8 8 6 6 38 1444 9 Hafidz 6 6 5 4 6 27 729 10 Nurlatifah 6 8 5 8 8 35 1225 11 Nurhalimah 5 6 6 5 4 26 676 12 Alfin Rizqi Ruhyat 6 10 10 4 5 35 1225 13 Wahyudi 5 4 3 4 3 19 361 14 Rohman Hardiyanto 8 10 5 5 4 32 1024 15 M Nazmudin 6 2 5 6 6 25 625 16 Qomarunazmi 6 8 8 5 4 31 961 17 Sailah 5 2 6 4 6 23 529 18 Yayan Afyanti 6 8 8 8 8 38 1444 19 Yeni Yusniati 6 8 6 4 5 29 841 20 Umi Kulsum 6 3 6 5 3 23 529 21 Rosmeidalawati 2 4 6 5 2 19 361 22 Tati Ifana 6 2 5 4 5 22 484 23 Yuliyanti 4 10 10 5 2 31 961 24 Efayanti 5 6 4 6 4 25 625 25 Eva Asmalina Yulita 4 8 6 6 10 34 156 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 N = 35 = 176 ∑Xi2 = 219 ∑Xi 3 = 226 = 191 = 180 = 992 = 28048 ☺ Menghitung jumlah kuadrat setiap item: JK item 1 = 12 + 62 + 62 + 62 + 62 + 12 + 62 + 102 + 62 + 62 + 52 + 62 + 52 +82 +62 +62 + 52 + 62 + 62 + 62 + 22 +62 + 42 + 52 + 42 + 62 + 82 + 22 + 62 + 22 + 62 + 22 + 22 + 62 + 22 =1034 JK item 2 = 62 + 62 + 82 + 82 + 12 + 82+ 32 + 82+ 62 + 82 + 62 + 102 + 42 + 102 + 22 + 82 + 22 + 82 + 82 + 32 + 42 + 22 + 102 + 62 + 82 + 82 + 62 + 82 + 82 + 22 + 62 + 82 + 82 + 82 + 42 = 1595 JK item 3 = 52 +72 +82 +62 +82 +82 +72 +82 +52 +52 +62 +102 +32 +52 +52 +82 +62 +82 +62 +62 +62 +52 +102 +42 +62 +82 +82 +102 +102 +62 +82 +22 +62 +12 + 62 = 1614 JK item 4 = 82 +82 +42 +42 +52 +62 +42 +62 +42 +82 +52 +42 +42 +52 +62 +52 +42 +82 +42 +52 +52 +42 +52 +62 +62 +82 +42 +52 +42 +82 +52 +62 +82 +42 +62 = 1117 JK item 5 = 52 +62 +42 +52 +82 +82 +32 +62 +62 +82 +42 +52 +32 +42 +62 +42 +62 +82 +52 +32 +22 +52 +22 + 42 +102 +62 +02 +22 +62 +62 +42 + 82 +102 +32 + 52 = 1102 ☺ Menghitung varian setiap item: ☺ Menentukan jumlah varian seluruh item ☺ Menentukan varian total ☺ Menentukan koefisien reliabilitas ☺ Interpretasi reliabilitas tes uraian, dengan ketentuan:  Jika > 0.70 berarti tes uraian tersebut reliable
 Jika < 0.70 berarti tes uraian tersebut un-reliable Dengan demikian, karena angka koefisien reliabilitas di atas sebesar -1.03 < 0.70, maka tes tersebut dapat diinterpretasikan tidak reliable (un-reliabel) 2. Tes Bentuk Objektif a. Spearman Brown  Menyiapkan tabel perhitungan sebagai berikut: Analisis Reliabilitas Formula Spearman Brown Nama Siswa (Ganjil) (Genap) Ade Wahyudi 5 9 25 81 45 Ade Rif’at 5 4 25 16 20 Ade Samun 3 9 9 81 27 Adi Surya 5 6 25 36 30 Ahmad Baidowi 4 9 16 81 36 Ahmad Saiman 4 5 16 25 20 Atoullah 6 9 36 81 54 Ayatullah 5 6 25 36 30 Hafidz 5 5 25 25 25 Nurlatifah 6 6 36 36 36 Nurhalimah 3 9 9 81 27 Alfin Rizqi Ruhyat 4 7 16 49 28 Wahyudi 6 5 36 25 30 Rohman Hardiyanto 2 8 4 64 16 M Nazmudin 6 5 36 25 30 Qomarunazmi 8 7 64 49 56 Sailah 6 7 36 49 42 Yayan Afyanti 4 9 16 81 36 Yeni Yusniati 5 6 25 36 30 Umi Kulsum 3 4 9 16 12 Rosmeidalawati 5 6 25 36 30 Tati Ifana 3 6 9 36 18 Yuliyanti 3 5 9 25 15 Efayanti 6 5 36 25 30 Eva Asmalina Yulita 4 4 16 16 16 N = 35 = 164 = 230 = 836 = 1610 = 1075  Menghitung indeks korelasi ganjil genap dengan rumus product moment:  Menghitung koefisien reliabilitas ( ) dengan menggunakan rumus:  Menginterpretasikan koefisien reliabilitas ( ), yaitu dengan ketentuan: ~ Jika > 0.70 berarti tes uraian tersebut reliable
~ Jika < 0.70 berarti tes uraian tersebut un-reliabel
Dengan demikian, karena angka koefisien reliabilitas sebesar -0.09 < 0.70, maka dapat diinterpretasikan bahwa soal tersebut tidak reliable (un-reliabel)






C. Analisis Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal
Analisis Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal Uraian
1. Menyusun jawaban siswa dari skor tertinggi sampai skor terendah, sebgai berikut:
Kolom SA ( Jumlah skor yang dicapai kelompok atas)
No Nama Skor untuk item nomor: Xt
1 2 3 4 5
1 Desi Nurmalasari 10 8 8 6 6 38
2 M. Taufiq 6 8 8 8 8 38
3 Puza Fauziah 6 8 8 8 6 36
4 Desti Alvera 6 8 5 8 8 35
5 Harvany R. 6 10 10 4 5 35
6 Nurul Ulfah 4 8 6 6 10 34
7 Reza Maulana 6 8 10 4 6 34
8 Rosi Handayani 2 8 6 8 10 34
9 Anggini Dini P 6 6 7 8 6 33
10 Indah Resti Utami 8 10 5 5 4 32
11 Dea Utari 1 8 8 6 8 31
12 Ivan Kurniawan 6 8 8 5 4 31
13 Nadita Praditara 4 10 10 5 2 31
14 Ari Saputra 6 8 8 4 4 30
15 Dani Ramdani 6 8 6 4 5 29
16 Melani Indriani 6 8 6 4 5 29
17 Rohmat Maulana 6 6 8 5 4 29
95 138 127 98 101 559

Kolom SB ( Jumlah skor yang dicapai kelompok bawah )
No Nama Skor untuk item nomor: Xt
1 2 3 4 5
19 Desriangi 6 6 5 4 6 27
20 Ramdani 2 8 10 5 2 27
21 Eva Rasnawati 5 6 6 5 4 26
22 Puput Melati 8 6 8 4 0 26
23 Romi Feriyandi 2 8 2 6 8 26
24 Adam Budi S. 1 6 5 8 5 25
25 Indriani Rahayu 6 2 5 6 6 25
26 Neni Nuraeni 5 6 4 6 4 25
27 Rizki Maulana 2 2 6 8 6 24
28 Dicky Ari R 6 3 7 4 3 23
29 Linda Yuliani 5 2 6 4 6 23
30 Moh. Firman 6 3 6 5 3 23
31 Rosita 6 4 6 4 3 23
32 Muhammad Oki 6 2 5 4 5 22
33 Selfiana Farida 2 8 1 6 5 22
34 Hedi Wahidin 5 4 3 4 3 19
35 Muhammad Adrian 2 4 6 5 2 19
75 80 91 88 71 405

2. Menghitung Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran soal.

Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 1


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 2



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 3


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 4



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 5




3. Format penghitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal uraian adalah sebagai berikut:
No
Soal maks SA SB SA
+
SB SA
-
SB n n.maks Daya Pembeda (DP) Tingkat Kesukaran (TK)
Indeks Baik Krg Jlk Angka Md Sd Skr
1 10 95 75 170 20 34 340 0.12 √ 0.5 √
2 10 138 80 218 58 34 340 0.34 √ 0.64 √
3 10 127 91 218 36 34 340 0.21 √ 0.64 √
4 10 98 88 186 10 34 340 0.06 √ 0.55 √
5 10 101 71 172 30 34 340 0.18 √ 0.51 √


Analisis Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal Objektif
1. Menyusun jawaban dari skor tertinggi sampai skor terendah pada tabel berikut:
Kolom BA ( Jumlah jawaban benar kelompok atas)
No Nama Siswa No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Selfiana Farida 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 16
2 Dicky Ari R 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15
3 Ivan K 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15
4 Adam Budi S 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14
5 Rohmat M. 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
6 Rosita 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14
7 Doni Reynaldi 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13
8 Linda Yuliani 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 13
9 M. Taufiq 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 13
10 Ari Saputra 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12
11 Desti Alvera 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 12
12 Eva Rasnawati 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12
13 Ramdani 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12
14 Reza Maulana 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 12
15 Dani Ramdani 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 11
16 Desi N. 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 11
17 Harvany R. 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11
12 13 11 12 7 14 2 17 5 14 15 15 6 11 13 11 12 14 4 12 220


Kolom BB (Jumlah jawaban benar kelompok bawah)
No Nama Siswa No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
19 Indriani R. 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11
20 Melani I 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11
21 M. Adrian 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 11
22 Neni Nuraeni 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11
23 Puput Melati 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11
24 Rosi H. 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11
25 Desriangi 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 10
26 Indah Resti 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 10
27 Rizki Maulana 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
28 Anggini Dini P 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9
29 Dea Utari 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 9
30 M. Oki 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 9
31 Puza Fauziah 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9
32 Nurul Ulfah 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 8
33 Nadita P. 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8
34 Romi F. 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8
35 Moh. Firman 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
6 5 4 10 3 13 6 15 8 11 12 10 7 5 14 6 8 9 3 8 284

2. Menghitung Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran soal.
Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 1


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 2



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 3


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 4



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 5


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 6






















Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 7


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 8



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 9


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 10



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 11


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 12



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 13


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 14



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 15


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 16



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 17


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 18



Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 19


Indeks Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal No 20




3. Format penghitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Objektif (pilihan ganda), adalah sebagai berikut:
No BA BB BA + BB BA - BB N DP TK
Indek Baik Krg Jlk Angka Md Sd Skr
1 12 6 18 6 34 0.35 √ 0.53 √
2 13 5 18 8 34 0.47 √ 0.53 √
3 11 4 15 7 34 0.41 √ 0.44 √
4 12 10 22 2 34 0.12 √ 0.65 √
5 7 3 10 4 34 0.24 √ 0.29 √
6 14 13 27 1 34 0.06 √ 0.79 √
7 2 6 8 -4 34 -0.24 √ 0.24 √
8 17 15 32 2 34 0.12 √ 0.94 √
9 5 8 13 -3 34 -0.18 √ 0.38 √
10 14 11 25 3 34 0.18 √ 0.74 √
11 15 12 27 3 34 0.18 √ 0.79 √
12 15 10 25 5 34 0.29 √ 0.74 √
13 6 7 13 -1 34 -0.06 √ 0.38 √
14 11 5 16 6 34 0.35 √ 0.47 √
15 13 14 27 -1 34 -0.06 √ 0.79 √
16 11 6 17 5 34 0.29 √ 0.5 √
17 12 8 20 4 34 0.24 √ 0.59 √
18 14 9 23 5 34 0.26 √ 0.68 √
19 4 3 7 1 34 0.06 √ 0.21 √
20 12 8 20 4 34 0.24 √ 0.59 √


D. Analisis Ketuntasan Belajar
Tes Bentuk Uraian ( Essai )
Skor Hasil Tes Uraian

No Nama Skor untuk item nomor: Xt
1 2 3 4 5
1 Adam Budi S. 1 6 5 8 5 25
2 Anggini Dini P 6 6 7 8 6 33
3 Ari Saputra 6 8 8 4 4 30
4 Dani Ramdani 6 8 6 4 5 29
5 Doni Reynaldi 6 1 8 5 8 28
6 Dea Utari 1 8 8 6 8 31
7 Dicky Ari R 6 3 7 4 3 23
8 Desi Nurmalasari 10 8 8 6 6 38
9 Desriangi 6 6 5 4 6 27
10 Desti Alvera 6 8 5 8 8 35
11 Eva Rasnawati 5 6 6 5 4 26
12 Harvany R. 6 10 10 4 5 35
13 Hedi Wahidin 5 4 3 4 3 19
14 Indah Resti Utami 8 10 5 5 4 32
15 Indriani Rahayu 6 2 5 6 6 25
16 Ivan Kurniawan 6 8 8 5 4 31
17 Linda Yuliani 5 2 6 4 6 23
18 M. Taufiq 6 8 8 8 8 38
19 Melani Indriani 6 8 6 4 5 29
20 Moh. Firman 6 3 6 5 3 23
21 Muhammad Adrian 2 4 6 5 2 19
22 Muhammad Oki 6 2 5 4 5 22
23 Nadita Praditara 4 10 10 5 2 31
24 Neni Nuraeni 5 6 4 6 4 25
25 Nurul Ulfah 4 8 6 6 10 34
26 Puza Fauziah 6 8 8 8 6 36
27 Puput Melati 8 6 8 4 0 26
28 Ramdani 2 8 10 5 2 27
29 Reza Maulana 6 8 10 4 6 34
30 Rizki Maulana 2 2 6 8 6 24
31 Rohmat Maulana 6 6 8 5 4 29
32 Romi Feriyandi 2 8 2 6 8 26
33 Rosi Handayani 2 8 6 8 10 34
34 Rosita 6 4 6 4 3 23
35 Selfiana Farida 2 8 1 6 5 22
N = 35
=
176 ∑Xi2 =
219 ∑Xi 3 =
226
=
191
=
180
=
992

Menghitung persentase setiap soal














E. Mengolah dan Mengubah Skor Mentah Menjadi Nilai Standar dengan Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

20 soal Pilihan Ganda, bobotnya 1
5 soal Essai (uraian), bobotnya 10
Maka skor maksimal idealnya adalah:
= (20 x 1) + (5 x 10)
= 20 + 50
= 70
Setelah dikoreksi, dari 35 orang siswa peserta tes, diketahui skornya sebagai berikut:

39 40 38 46 30 45 43
42 38 46 36 31 37 34
42 49 30 51 39 39 45
40 37 42 40 36 46 37
41 47 36 30 42 34 38

Bila ke-35 skor diatas akan diolah menjadi nilai standar dengan:
a. Skala lima, pedoman konversinya adalah:
90/ 100 x 70 = 63 A 63 – ke atas = 0 Orang
80/ 100 x 70 = 56 B 56 – 62 = 0 Orang
65/ 100 x 70 = 45.5 C 45 – 55 = 9 Orang
55/ 100 x 70 = 38.5 D 38 – 44 = 15 Orang
E 0 – 37 = 11 Orang
Jumlah 35 Orang

b. Skala sembilan, pedoman konversinya adalah:
85/ 100 x 70 = 59.5 9 59 – ke atas = 0 Orang
75/ 100 x 70 = 52.5 8 52 – 58 = 0 Orang
65/ 100 x 70 = 45.5 7 45 – 51 = 6 Orang
55/ 100 x 70 = 38.5 6 38 – 44 = 14 Orang
45/100 x 70 = 31.5 5 31 – 37 = 12 Orang
35/ 100 x 70 = 24.5 4 24 – 30 = 3 Orang
25/ 100 x 70 = 17.5 3 17 – 23 = 0 Orang
15/ 100 x 70 = 10.5 2 10 – 16 = 0 Orang
1 0 – 9 = 0 Orang
Jumlah 35 Orang

c. Skala sebelas, pedoman konveersinya adalah:
95/ 100 x 70 = 66.5 10 66 – ke atas = 0 Orang
85/ 100 x 70 = 59.5 9 59 – 65 = 0 Orang
75/ 100 x 70 = 52.5 8 52 – 58 = 0 Orang
65/ 100 x 70 = 45.5 7 45 – 51 = 6 Orang
55/ 100 x 70 = 38.5 6 38 – 44 = 14 Orang
45/ 100 x 70 = 31.5 5 31 – 37 = 12 Orang
35/ 100 x 70 = 24.5 4 24 – 30 = 3 Orang
25/ 100 x 70 = 17.5 3 17 – 23 = 0 Orang
15/ 100 x 70 = 10.5 2 10 – 16 = 0 Orang
5/ 100 x 70 = 3.5 1 3 – 9 = 0 Orang
0 0 – 2 = 0 Orang
Jumlah 35 Orang

d.skala seratus (T-Scor)
T = 50+10z
z = X-X
Mean = ½ . SD = ½. 70 = 35
SD = 1/3. SD = 1/3.70 = 23.33
z39 = 39 - 35 = 51.71
23.33

Mengolah dan Mengubah skor Mentah Menjadi Nilai Standar dengan Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)

39 40 38 46 30 45 43
42 38 46 36 31 37 34
42 49 30 51 39 39 45
40 37 42 40 36 46 37
41 47 36 30 42 34 38

Tabel Distribusi Frekuensi :
Rang :


Banyak Kelas :
Panjang Kelas : P = R : K
= 22 : 6
= 3.7
= 4

No Kelas Interfal Turus



1 48 - 51 II 2 3 6 36
2 44 – 47 IIIII I 6 2 12 144
3 40 – 43 IIIII IIII 9 1 9 81
4 36 – 39 IIIII IIIII II 12 0 0 0
5 32 – 35 II 2 -1 -2 4
6 27 – 31 IIII 4 -2 -8 64

35 17 329

a. Skala lima, pedoman konversinya adalah:








41.46 + 1.5 . 9 = 54.96 A 54 – ke atas = 0 Orang
41.46 + 0.5 . 9 = 45.96 B 45 – 53 = 8 Orang
41.46– 0.5 . 9 = 41.01 C 41 – 44 = 6 Orang
41.46 – 1.5 . 9 = 27.96 D 27 – 40 = 21 Orang
E 0 – 26 = Orang
Jumlah 35 Orang
b. Skala sembilan, pedoman konversinya adalah:
41.46 + 1.75 . 9 = 57.21 9 57 – ke atas = 0 Orang
41.46 + 1.25 . 9 =52.71 8 52 – 56 = 0 Orang
41.46 + 0.75 . 9 = 48.21 7 48 – 51 = 2 Orang
41.46 + 0.25 . 9 = 43.71 6 43 – 47 = 7 Orang
41.46 – 0.25 . 9= 39.21 5 39 – 42 = 11 Orang
41.46 – 0.75 . 9= 34.71 4 34 – 38 = 11 Orang
41.46 – 1.25 . 9= 30.21 3 30 – 33 = 4 Orang
41.46 – 1.75 . 9= 25.71 2 25 – 29 = 0 Orang
1 0 – 24 = 0 Orang
Jumlah 35 Orang

c. Skala sebelas, pedoman konversinya adalah:
41.46 + 2.25 . 9= 61.71 10 61 – ke atas = 0 Orang
41.46 + 1.75 . 9 =57.21 9 76 – 60 = 0 Orang
41.46 + 1.25 . 9=52.71 8 52 – 75 = 0 Orang
41.46 + 0.75 . 9= 48.21 7 48 – 51 = 2 Orang
41.46 + 0.25 . 9= 43.71 6 43 – 47 = 7 Orang
41.46 - 0.25 . 9= 39.21 5 39 – 42 = 11 Orang
41.46 - 0.75 . 9=34.71 4 34 – 38 = 11 Orang
41.46 -1.25 . 9= 30.21 3 30 – 33 = 4 Orang
41.46 – 1.75 . 9= 25.71 2 25 – 29 = 0 Orang
41.46 – 2.25 . 9= 21.21 1 21 – 24 = 0 Orang
0 0 – 20 = 0 Orang
Jumlah 35 Orang

d.skala seratus (T-Scor)



Tabel Hasil Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Dan Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)

No Nama Siswa Skor Mentah Nilai Standar PAP Skala : Nilai Standar PAN Skala :
5 9 11 T 5 9 11 T
1 Adam Budi S 39 D 6 6 51.71 D 5 5
2 Anggini Dini 42 D 6 6 53 C 5 5
3 Ari Saputra 42 D 6 6 53 C 5 5
4 Dani Ramdani 40 D 6 6 52.17 D 5 5
5 Doni Reynaldi 41 D 6 6 52.61 C 5 5
6 Dea Utari 40 D 6 6 52.17 D 4 4
7 Dicky Ari R 38 D 6 6 51.3 D 5 5
8 Desi N 49 C 7 7 56.09 B 7 7
9 Desriangi 37 E 5 5 50.87 D 4 4
10 Desti Alvera 47 C 7 7 55.22 B 6 6
11 Eva Rasnawati 38 D 6 6 51.3 D 4 4
12 Harvany R 46 C 7 7 54.78 B 6 6
13 Hedi Wahidin 30 E 4 4 47.83 D 3 3
14 Indah Resti 42 D 6 6 53 C 5 5
15 Indriani R 36 E 4 4 50.43 D 4 4
16 Ivan K 46 C 7 7 54.78 B 6 6
17 Linda Yuliani 36 E 4 4 50.43 D 4 4
18 M. Taufiq 51 C 7 7 56.96 B 7 7
19 Melani 40 D 6 6 52.17 D 5 5
20 Moh. Firman 30 E 4 4 47.83 D 3 3
21 M. Adrian 30 E 4 4 47.83 D 3 3
22 M. Oki 31 E 4 4 48.26 D 3 3
23 Nadita P 39 D 6 6 51.71 D 5 5
24 Neni Nuraeni 36 E 4 4 50.43 D 4 4
25 Nurul Ulfah 42 D 6 6 53 C 5 5
26 Puza Fauziah 45 C 7 7 54.35 B 6 6
27 Puput Melati 37 E 4 4 50.87 D 4 4
28 Ramdani 39 D 6 6 51.7 D 5 5
29 Reza Maulana 46 C 7 7 54.78 B 6 6
30 Rizki Maulana 34 E 4 4 49.57 D 4 4
31 Rohmat M. 43 C 7 7 53.48 C 6 6
32 Romi F 34 E 4 4 49.57 D 4 4
33 Rosi H 45 C 7 7 54.35 B 6 6
34 Rosita 37 E 4 4 50.87 D 4 4
35 Selfiana F. 38 D 6 6 51.3 D 4 4





















BAB V
SIMPULAN


Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
 Kualitas butir soal uji coba bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri Jatinangor apabila ditinjau dari analisis validitas butir uraian sudah sangat baik, yaitu semuanya Valid, sedangkan dari butir soal objektif kualitasnya jelek, yaitu terdapat 7 soal yang valid dari 20 soal.
 Kualitas butir soal uji coba bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri Jatinangor apabila ditinjau dari analisis reliabilitas butir uraian yaitu tidak reliable (un-reliabel), karena angka koefisien reliabilitas sebesar -0.09 < 0.70, maka dapat diinterpretasikan bahwa soal tersebut tidak reliable (un-reliabel), dan begitu juga dengan soal bentuk objektif sama tidak reliable (un-reliabel), karena angka koefisien reliabilitas di atas sebesar -1.03 < 0.70, maka tes tersebut dapat diinterpretasikan tidak reliable (un-reliabel).
 Butir soal uji coba bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri Jatinangor memiliki daya pembeda yang cukup. Sedangkan dari analisis tingkat kesukarannya, soal belum proporsional dan terlalu mudah.
 butir soal uji coba bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri Jatinangor sudah dapat mengukur setiap kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai pada kisi-kisi pembuatan soalnya. Namun belum dapat menunjukkan ketuntasan siswa dalam pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan pada uji coba soal tersebut.










DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (edisi revisi I). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
.2006. Prosedur Penelitian (edisi revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. 2005. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jogjakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
http://ardiibnahmad.blogspot.com/2010_03_01_archive.html - _ftn1
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH014e.dir/doc.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar