Rabu, 03 November 2010

SEMINAR


Pengertian
Suatu pertemuan ilmiah yang membahas suatu masalah tertentu dengan prasaran dan tanggapan melalui diskusi untuk memperoleh keputusan bersama mengenai masalah tersebut adalah seminar. Masalah yag dibahas dalam pertemuan itu mempunyai ruang lingkup yang terbatas dan terfokus. Misalnya : Seminar tentang: “Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Supervisi Akademik”


Karena seminar yang sedang dibahas sebagai salah satu diseminasi best practicemaka yang di-share-kan adalah bagaimana solusi yang telah dipraktikkan oleh pembicara/pembawa kertas kerja. Penulis kertas kerja berperan sebagi narasumber. Dalam presentasi, narasumber menjelaskan parmasalahan apa yang dihadapi, siapa yang terlibat, mengapa masalah tersebut muncul, strategi apa yang digunakan, bagaimana mengatasinya, dan bagaimana keberhasilan itu dapat diimbaskan kepada peserta seminar. Sehingga dalam seminar ini bukan mencari solusi, melainkan menjelaskan pengalamannya kepada peserta seminar. Dalam diskusi/tanya jawab, bukan kesepakatan akhir yang harus diperoleh melainkan penjelasan narsumber, contoh-contoh dan argumentasi yang mendukung best practice tersebut. Dengan penjelasan, contoh, dan argumentasi yang pernah dialami diharapkan peserta seminar dapat memahami isi kertas kerja dan selanjutnya akan termotivasi untuk mencoba lebih kreatif dan inovatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi di sekolahnya dengan metode ilmiah. Hal penting yang yang harus ditentukan adalah topik masalah dan tujuan. Tema hendaknya dipilih yang menarik perhatian para peserta yaitu masalah-masalah yang penting dan hangat untuk dibahas.


Penentuan waktu sebaiknya dikaitkan dengan hari-hari besar/peristiwa nasional/peristiwa penting. Misalnya: yang berkaitan dengan hari pendidikan nasional; hari guru; hari-hari pertemuan organisasi K3S, MKS, KKPS, MKPS, APSI, dll. Titimangsa hendaknya dipertimbangkan yang sekiranya para peserta dapat hadir. Sedangkan mengenai tempat, piihlah tempat yang strtegis (mudah dijangkau, cukup tempat parkir, kapasitas ruangan, dll). Fasilitas lain yang perlu dipersiapkan adalah: tempat duduk yang memadai; sirkulasi udara dan cahaya yang masuk ruangan cukup; alat peraga (audio visual); listrik; serta penataan interior yang nyaman. Hal lain yang amat penting adalah publikasi. Publikasi kepada masyarakat/calon peserta seminar perlu menginformasikan mengenai: tujuan seminar; tema atau topik yang akan dibahas; pendaftaran dan persyaratan peserta; serta narasumber dalam seminar tersebut.
Seminar dilaksanakan oleh panitia, moderator, narasumber, dan peserta. Masing-msing mempunyai peran yang satau sama lain saling berkaitan sinergis dalam mewujudkan kwbwrhasilan seminar

Panitai seminar setidaknya terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara. Namun untuk hal tertentu dapat dikembangkan dengan berbagai sie (akomodasi, konsumsi, dokumentsi, dll). Tugas panitia adalah mempersiapkan segala keperluan seminar mulai dari penentuan topik, waktu, tempat, narasumber, peserta, pendanaan, konsumsi, sertifikat, dan perizinan)

Meskipun persiapan telah dilakukan dengan baik, tidak menjamin bahwa seminar dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Karena keberhasilan sangat ditentukan oleh para fungsionaris dan peserta seminar. Sebagai fungsionaris, pimpinan/moderator seminar sangat penting peranannya. Ia mewarnai seluruh situasi seminar. Oleh karena itu diperlukan moderator yang baik dengan kriteria: (1) Mampu berpikir jelas dan cepat. Jelas maksudnya agar ide dan gagasannya mudah dipahami orang lain, sedangkan cepat artinya mamapu mengikuti cara berpikir para peerta yang beraneka ragam. (2) Bersikap luwes. Artinya, ia harus mampu mengutarakan pikirannya secara jelas dengan bahasa yang lancar serta mampu berkomunkasi dengan para peserta. (3) Mempunyai kemampuan dan kesanggupan menganalisis. Ia harus mampu menganalisis masalah, mamapu menganalisis pendapat para peserta yang akhirnya sampai pada kesimpulan. (4) Berpandangan obyektif. Tidak mamihak dan obyektif terhadap permasalahan. Ia harus yakin bahwa setiap tanggapan memperoleh perhatian dari seluruh paserta lainnya. (5) Tidak berprasangka. Terutama dalam menarik titik temu bagi pihak yang bertentangan. (6) Sabar. Ia harus dapat menahan emosi jika terjadi kendala dalam proses pembicaraan. (7) Cerdik dalam menangani masalah yang timbul pada peserta, tanpa menyinggung perasaan salah seorang peserta. (8) Mempunyai keseimbangan dan pengendalian diri. Tidak menonjolkan diri, tidak mendominasi pembicaraan, dan tidak berlebihan. (9) Mempunyai rasa humor. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan, sehingga para peserta bebas mengemukakan pendapat.

Tidak kalah pentingnya dengan moderator, sekretaris pun memegang peranan penting. Adapun tugas sekretaris adalah: mencatat proses atau prosedur selaam seminar berlangsung; membantu modrator dalam menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar; mencatat simpulan/hasil seminar yang dicapai.

Selain pada fungsionaris, dinamika dan aktivitas seminar terletak pada para pesrta. Peran dan tugas rserta sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah seminar. Oleh karena itu, untuk menjadi peserta seminar yang baik hendaknya: (1) Menguasai masalah yang diseminarkan. Hal ini dapat diperoleh melalui mempelajari buku-buku sumber maupun hasil kreativitas dan inovasi yang pernah dialami. Menguasai masalah berarti mempunyai bahan dalam pembicaraan. (2) Menyimak pembicaraan dengan penuh perhatian. (3) Menunjukkan sikap simpati dan empati yang tinggi. (4) Terampil menangkap gagasan utama pembicaraan dan gagasan penunjang. (5) Dapat mengajukan usul maupun persuasi. (6) Dapat meminta pendapat dan informasi sebanyak mungkin. (7) Dapat meminta pendapat dan argumen pendapat seseorang. (8) Jika mengajukan penolakan hendaknya ditunjang dengan argumen yang kuat, dan mampu mengemukakan contoh-contoh konkret. (9) Ikut menyimpulkan pembicaraan.

Narasumber adalah pembicara utama dalam seminar. Ia harus mempersiapkan kertas kerja atau makalah berupa pandangan umum tentang tema yang akan dibahas. Dalam kertas kerjanya narasumber harus mampu mengungkapkan permasalahan dengan alternatif pemecahan yang sudah dilaksanakan, lenkap dengan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan beserta contoh-contoh konkret dan bukti nyata. Dengan adanya argumen tersebut narasumber dapat membuktikan kebenaran pendapat/pengalamannya yang sangat mendukung dalam meyakinkan para peserta seminar. Data, fakta, dan informasi yang diperlukan dalam argumentasi dapat diperoleh melalui observasi, penelitian, dan bibliografi (studi pustaka) yang telah terbukti. Peserta akan lebih simpatik apabila contoh dan bukti-bukti itu dilengkapi dengan data-data nyata. Kertas kerja/makalah tersebut hendaknya dibagikan kepada peserta sebelum seminar dimulai yaitu pada waktu pendaftaran pesertan.
Berikut ini disajikan contoh kerangka kertas kerja:

Kesimpulan dan Saran
Penyampaian pandangan umum dilakukan pada sidang pleno. Segera setelah sidang pleno berakhir, dilanjutkan dengan tanya jawab/pembahasan/diskusi. Moderator dengan bantuan sekretaris atau tim perumus menyususn rumusan hasil seminar dan melaporkan kepada sidang untuk mendapat pengakuan/keabsahan.

Seminar ini bertujuan untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tindakan atau pengalaman terbaik yang telah dilakukan dan masalah-masalah yang akan diteliti/dilakukan pada masa berikutnya. Dalam seminar tersebut peserta dapat tukar-menukar hasil penelitian, studi, tindakan, ide, pengalaman, dan saling membantu dalam pemecahan masalah. Dengan demikian antara penelitian dan seminar merupakan suatu siklus yang tidak bisa dipisahkan. Karena penelitian mendorong adanya seminar, dan seminar mendorong adanya penelitian-penelitian berikutnya saling memberikan andil penemuan yang diperoleh dari penelitian yang mengaitkan dengan pembinaan dan mengembangkan melalui pertukaran pengalaman, mengidentifikasi masalah-masalah mengembangkan rencana dan metodologi penelitian institusional mempertimbangkan cara-cara dan rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi usaha pembinaan dan pengembangan. (Mas Untung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar